Sabtu, 05 Desember 2009

Pengamat Sejarah UI Digebuki Polisi

Minggu, 6 Desember 2009 | 08:11 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan polisi kembali terjadi. Kali ini korbannya pengamat sejarah dari Universitas Indonesia JJ Rizal. Peristiwa pemukulan tersebut terjadi Sabtu (5/12) malam di bawah jembatan penyeberangan Depok Town Square (Detos) sekitar pukul 11.45.

"Semalam saya naik KRL terakhir dari Tebet lalu turun di Pondok China. Begitu saya turun, biasanya saya naik ojek tapi saat itu tidak ada. Karena jalanan sudah gelap sekali dan katanya di daerah situ rawan pembegalan, saya memutar ke depan lewat depan mal. Itulah kira-kira waktunya," kata Rizal saat dihubungi Kompas.com, Minggu pagi.

Rizal menceritakan, saat menyusuri jalanan tiba-tiba di bawah jembatan penyeberangan Detos ia disergap empat orang. Ia pun spontan melawan dan berteriak mencari perhatian karena terbayang menjadi korban kawanan kriminal. Semakin ia berontak, keempat orang tersebut semakin kuat meringkus.

"Bahkan dua orang menodongkan pistol, satu masih dengan sarungnya, satunya lagi sudah telanjang. Saya kemudian diseret dan mulai dipukuli makin keras," ujar Rizal. Peristiwa pemukulan tersebut, kata Rizal, diperkirakan berlangsung sekitar lima belas menit.

Ia baru tahu bahwa yang memukulinya adalah aparat polisi setelah satu orang di antaranya mengeluarkan kartu anggota setelah pemukulan mulai mereda. Rizal melanjutkan, ia pun akhirnya dibawa ke Polsek Beji, Depok untuk diperiksa.

Namun, hasil pemeriksaan memastikan kalau Rizal korban salah tangkap. Selama diperiksa, kata Rizal, ada empat orang lainnya yang juga diperiksa. Ia tidak tahu apakah mereka benar bagian komplotan penjahat kriminal yang sedang diburu polisi atau sama-sama korban salah tangkap seperti dirinya.

Setelah bisa keluar, ia langsung memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga untuk meminta visum. Rizal mengaku akibat pemukulan tersebut mukanya lebam, bibir pecah, mata perih, bagian jidat terasa nyeri, dan kuping mendengung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar